SAMARINDA (05/10/2025) – Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Politani Samarinda) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui inovasi pangan. Pada Minggu (5/10/2025), Program Studi Teknologi Rekayasa Pangan (Prodi TRP) menggelar "Pelatihan Pembuatan Keripik Tempe Cokelat bagi Santri Pondok Pesantren MANTAABA Samarinda.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan praktis santri sekaligus membuka peluang wirausaha lokal. Pelatihan menghadirkan pengalaman langsung dalam pengolahan pangan berbasis tempe menjadi produk inovatif yang menarik dan bernilai ekonomi.
Selama kegiatan, santri didampingi dosen dan mahasiswa Politani Samarinda dalam setiap tahapan produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, penggorengan tempe, pencampuran cokelat, hingga pengemasan produk siap jual. Antusiasme peserta terlihat tinggi, banyak santri yang aktif mencoba dan bertanya untuk memahami teknik produksi yang benar.
Rahma Yanti, ketua kegiatan PKM, menjelaskan bahwa pelatihan ini diharapkan menjadi bekal keterampilan dan kreativitas santri, sekaligus mendorong mereka untuk mengembangkan kewirausahaan yang berkelanjutan.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren MANTAABA, Ustadz Husni Mubarak, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Ia berharap sinergi antara Politani Samarinda dan pondok pesantren dapat terus berlanjut, memberikan manfaat bagi santri dan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini bukan sekadar edukasi, tetapi juga strategi nyata kampus dalam membangun generasi muda yang kreatif, mandiri, dan berdaya saing, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas lembaga dalam pengembangan inovasi pangan lokal. (HUMAS)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan praktis santri sekaligus membuka peluang wirausaha lokal. Pelatihan menghadirkan pengalaman langsung dalam pengolahan pangan berbasis tempe menjadi produk inovatif yang menarik dan bernilai ekonomi.
Selama kegiatan, santri didampingi dosen dan mahasiswa Politani Samarinda dalam setiap tahapan produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, penggorengan tempe, pencampuran cokelat, hingga pengemasan produk siap jual. Antusiasme peserta terlihat tinggi, banyak santri yang aktif mencoba dan bertanya untuk memahami teknik produksi yang benar.
Rahma Yanti, ketua kegiatan PKM, menjelaskan bahwa pelatihan ini diharapkan menjadi bekal keterampilan dan kreativitas santri, sekaligus mendorong mereka untuk mengembangkan kewirausahaan yang berkelanjutan.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren MANTAABA, Ustadz Husni Mubarak, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Ia berharap sinergi antara Politani Samarinda dan pondok pesantren dapat terus berlanjut, memberikan manfaat bagi santri dan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini bukan sekadar edukasi, tetapi juga strategi nyata kampus dalam membangun generasi muda yang kreatif, mandiri, dan berdaya saing, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas lembaga dalam pengembangan inovasi pangan lokal. (HUMAS)
-thumb.jpg)
