Politani Samarinda menggelar kegiatan rutin tahunan yaitu “Rapat Kerja dalam rangka Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2021 dan persiapan pelaksanaan program kerja untuk anggaran Tahun 2022 yang bertempat di Hotel Four Points By Sheraton Balikpapan, yang berlangsung hingga Selasa (14/12/2021). Demi menjaga protokol kesehatan, Peserta yang ikut dalam kegiatan ini dibatasi hanya pada level pengelola saja mulai dari Direktur, Wakil Direktur, Kepala Pusat, KUPT, Kabag, Kasubag, Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan evaluasi atau refleksi ketercapaian akan program kerja yang sudah dijalankan di tahun 2021, mengkaji hasil yang diperoleh serta permasalahan-permasalahan yang muncul, untuk selanjutnya menjadi bahan kinerja yang harus dikerjakan pada tahun berikutnya serta menyusun rencana program kerja tahun 2022 untuk masing-masing unit terkait.
Kegiatan diawali dengan Laporan Kegiatan oleh Wakil Direktur 1 Dr. Heriad Daud Salusu,S.Hut.,MP, dilanjutkan dengan penyampaian kata sambutan dan pembukaan oleh Direktur Politani Samarinda, Hamka, S.TP.,M.Sc.,MP. "Rapat kerja tahunan ini penting kita laksanakan untuk mengevaluasi semua kinerja yang telah kita lakukan, serta capaian-capaian yang telah diperoleh, adapun kekurangan-kekurangan atau yang belum tercapai akan diusulkan kembali dan dianggarkan tahun depan untuk dilaksanakan, lebih lanjut dipaparkan bahwa perlu dilakukan revisi renstra untuk mengetahui kemajuan/capaian Politani, capaian yang diperoleh ini merupakan kerja keras kita bersama untuk mewujudkan Politani yang lebih baik. Semoga dapat kita pertahankan atau kita tingkatkan. Ujarnya. Hamka mengharapkan kinerja untuk terus memajukan Politani Samarinda tidak kendor tapi terus berupaya meningkatkan semangat terus berkarya, bekerjasama serta bersinergi untuk kemajuan Politani dan mengharapkan komitmen dari semua pengelola untuk mencapai target di tahun 2022.
Kemudian secara menyeluruh dan bergantian wakil menyampaikan evaluasi di bidang masing-masing dan kemudian ditanggapi oleh peserta. Dengan tujuan di tahun depan kendala-kendala yang timbul bisa diminimalisir dan tidak menghambat kinerja. Pimpinan mengajak tiap Pejabat dan pegawai bersama-sama meningkatkan kinerja demi kepentingan dan kemajuan bersama. Hadir sebagai narasumber adalah Dr. Rusli Anwar, SP.,M.Si. yang memberikan masukan dan sharing terkait link and match dunia industry dan Politani. Dalam paparannya narasumber menyampaikan Program Link and match merupakan kebijakan kemendikbudristek yang dikembangkan untuk meningkatkan relevansi dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja terutama untuk industri.
Program link and match bertujuan untuk menjembatani kesesuaian kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan pasar kerja. Lebih lanjut disampaikan bahwa sebuah industry pastinya memiliki lahan, kebun, serta pabrik dan fasilitas penunjang yang cukup, dana yang cukup dan juga sistem organisasi dan manajemen yang baik, karena padat karya pasti membutuhkan banyak SDM dengan berbagai kompetensi, namun fasilitas pendidikan & pelatihan yang terbatas, tidak memiliki tenaga pengajar yang cukup, biaya pelatihan yang mahal jika diadakan sendiri dan tidak memiliki kompetensi khusus untuk menyusun program pendidikan dan pelatihan. Ungkapnya.
Permasalahannya saat ini yaitu kemampuan SDM yang masih rendah, kurang memiliki dedikasi dalam bekerja, lemahnya pemahaman sebagai Planter dan lemahnya sistem pengelolaan bisnis, padahal perusahaan membutuhkan dan mengharapkan SDM yang punya keterampilan, punya motivasi kuat, memiliki jiwa pekebun yang kuat mampu memimpin bisnis secara berkelanjutan. Harapannya diperlukan upaya untuk mempercepat pembangunan manusia dan budaya kerja disemua level. Jelas Rusli. (Humas/AL).
Kegiatan diawali dengan Laporan Kegiatan oleh Wakil Direktur 1 Dr. Heriad Daud Salusu,S.Hut.,MP, dilanjutkan dengan penyampaian kata sambutan dan pembukaan oleh Direktur Politani Samarinda, Hamka, S.TP.,M.Sc.,MP. "Rapat kerja tahunan ini penting kita laksanakan untuk mengevaluasi semua kinerja yang telah kita lakukan, serta capaian-capaian yang telah diperoleh, adapun kekurangan-kekurangan atau yang belum tercapai akan diusulkan kembali dan dianggarkan tahun depan untuk dilaksanakan, lebih lanjut dipaparkan bahwa perlu dilakukan revisi renstra untuk mengetahui kemajuan/capaian Politani, capaian yang diperoleh ini merupakan kerja keras kita bersama untuk mewujudkan Politani yang lebih baik. Semoga dapat kita pertahankan atau kita tingkatkan. Ujarnya. Hamka mengharapkan kinerja untuk terus memajukan Politani Samarinda tidak kendor tapi terus berupaya meningkatkan semangat terus berkarya, bekerjasama serta bersinergi untuk kemajuan Politani dan mengharapkan komitmen dari semua pengelola untuk mencapai target di tahun 2022.
Kemudian secara menyeluruh dan bergantian wakil menyampaikan evaluasi di bidang masing-masing dan kemudian ditanggapi oleh peserta. Dengan tujuan di tahun depan kendala-kendala yang timbul bisa diminimalisir dan tidak menghambat kinerja. Pimpinan mengajak tiap Pejabat dan pegawai bersama-sama meningkatkan kinerja demi kepentingan dan kemajuan bersama. Hadir sebagai narasumber adalah Dr. Rusli Anwar, SP.,M.Si. yang memberikan masukan dan sharing terkait link and match dunia industry dan Politani. Dalam paparannya narasumber menyampaikan Program Link and match merupakan kebijakan kemendikbudristek yang dikembangkan untuk meningkatkan relevansi dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja terutama untuk industri.
Program link and match bertujuan untuk menjembatani kesesuaian kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan pasar kerja. Lebih lanjut disampaikan bahwa sebuah industry pastinya memiliki lahan, kebun, serta pabrik dan fasilitas penunjang yang cukup, dana yang cukup dan juga sistem organisasi dan manajemen yang baik, karena padat karya pasti membutuhkan banyak SDM dengan berbagai kompetensi, namun fasilitas pendidikan & pelatihan yang terbatas, tidak memiliki tenaga pengajar yang cukup, biaya pelatihan yang mahal jika diadakan sendiri dan tidak memiliki kompetensi khusus untuk menyusun program pendidikan dan pelatihan. Ungkapnya.
Permasalahannya saat ini yaitu kemampuan SDM yang masih rendah, kurang memiliki dedikasi dalam bekerja, lemahnya pemahaman sebagai Planter dan lemahnya sistem pengelolaan bisnis, padahal perusahaan membutuhkan dan mengharapkan SDM yang punya keterampilan, punya motivasi kuat, memiliki jiwa pekebun yang kuat mampu memimpin bisnis secara berkelanjutan. Harapannya diperlukan upaya untuk mempercepat pembangunan manusia dan budaya kerja disemua level. Jelas Rusli. (Humas/AL).