Kutai Kartanegara, 11 September 2025 - Politani Samarinda bersama Bank Indonesia sukses melaksanakan kegiatan panen padi sawah dengan menerapkan inovasi Bioinvigorasi Benih yang diintegrasikan dengan sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture). Penerapan teknologi tepat guna ini terbukti memberikan manfaat besar bagi petani sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah.
Acara panen yang dilaksanakan di Gapoktan Bukit Biru, Tenggarong dihadiri oleh Direktur Politani Samarinda, Hamka, S.TP., M.Sc., M.P., beserta jajaran, serta para pejabat penting yaitu Wakil Gubernur Kaltim Ir. H. Seno Aji, M.Si., Bupati Kukar, dr. Aulia Rahman Basri, M.Kes., Kepala Perwakilan BI, dan Forkopimda Kaltim maupun Kukar, Kamis (11/09).
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Politani Samarinda bersama Bank Indonesia.
Melalui penerapan inovasi Bioinvigorasi Benih yang terintegrasi dengan sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture), hasil panen padi sawah meningkat signifikan. Jika sebelumnya produktivitas hanya mencapai 3,6 ton per hektar, kini mampu naik menjadi 6,27 ton per hektar, atau meningkat hingga 74%.
Direktur Politani menyatakan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi tepat guna dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh petani. Beliau berharap inovasi ini dapat diterapkan lebih luas di Kalimantan Timur agar mampu memperkuat swasembada pangan dan ketahanan pangan.
Wakil Gubernur Kaltim juga memberikan apresiasi atas capaian ini. Menurutnya, peningkatan hasil panen sebesar 74% merupakan langkah nyata yang perlu diperluas demi mendukung kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
Keberhasilan Gapoktan Bukit Biru ini menjadi contoh inspiratif bagaimana kolaborasi, inovasi, dan kerja sama lintas lembaga dapat mendorong pertanian yang lebih maju, berkelanjutan, dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. (HUMAS)
Acara panen yang dilaksanakan di Gapoktan Bukit Biru, Tenggarong dihadiri oleh Direktur Politani Samarinda, Hamka, S.TP., M.Sc., M.P., beserta jajaran, serta para pejabat penting yaitu Wakil Gubernur Kaltim Ir. H. Seno Aji, M.Si., Bupati Kukar, dr. Aulia Rahman Basri, M.Kes., Kepala Perwakilan BI, dan Forkopimda Kaltim maupun Kukar, Kamis (11/09).
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Politani Samarinda bersama Bank Indonesia.
Melalui penerapan inovasi Bioinvigorasi Benih yang terintegrasi dengan sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture), hasil panen padi sawah meningkat signifikan. Jika sebelumnya produktivitas hanya mencapai 3,6 ton per hektar, kini mampu naik menjadi 6,27 ton per hektar, atau meningkat hingga 74%.
Direktur Politani menyatakan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi tepat guna dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh petani. Beliau berharap inovasi ini dapat diterapkan lebih luas di Kalimantan Timur agar mampu memperkuat swasembada pangan dan ketahanan pangan.
Wakil Gubernur Kaltim juga memberikan apresiasi atas capaian ini. Menurutnya, peningkatan hasil panen sebesar 74% merupakan langkah nyata yang perlu diperluas demi mendukung kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
Keberhasilan Gapoktan Bukit Biru ini menjadi contoh inspiratif bagaimana kolaborasi, inovasi, dan kerja sama lintas lembaga dapat mendorong pertanian yang lebih maju, berkelanjutan, dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. (HUMAS)
-thumb.jpg)
