SAMARINDA (30/11/2025) — Upaya penguatan sektor tembakau berbasis inovasi teknologi kembali digaungkan melalui Seminar Nasional & Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK): Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya dan Pengolahan Tembakau” yang digelar di Hall Gedung B Politeknik Negeri Madura (POLTERA), Sampang, Sabtu (29/11/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Poltera dan KAMURA, serta didukung program Diktisaintek Berdampak, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah daerah, legislatif, akademisi, praktisi, hingga pegiat sektor pertanian tembakau. Forum ini menjadi ruang strategis untuk menyatukan gagasan dan menyusun langkah konkret dalam mendukung percepatan pengembangan KEK tembakau Madura berbasis inovasi dan teknologi tepat guna.
Rangkaian acara dibuka secara resmi oleh Direktur Politeknik Negeri Madura, Laily Ulfyah, M.T., yang menandai dimulainya kegiatan seminar dan diskusi. Seminar ini turut dihadiri Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, S.IP, serta Anggota Komisi XI DPR RI, Eric Hermawan, yang masing-masing menyampaikan sambutan terkait komitmen pemerintah daerah dan legislatif dalam mendorong kemajuan sektor tembakau melalui program KEK serta pemanfaatan teknologi.
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Politani Samarinda) ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini dengan menghadirkan Direktur Politani Samarinda, Hamka, S.TP., M.Sc., M.P., sebagai salah satu pemateri dalam sesi FGD.
Pada kesempatan tersebut, Direktur memaparkan materi mengenai Strategi Diversifikasi Tembakau menuju Kemandirian Petani melalui pengembangan produk turunan non-rokok. Pemaparan ini menyoroti potensi besar komoditas tembakau yang tidak hanya terbatas pada industri rokok, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi produk-produk alternatif seperti bahan farmasi, kesehatan, pestisida nabati, bioenergi, serta produk herbal yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Direktur Hamka juga menguraikan pentingnya penerapan teknologi tepat guna dalam proses budidaya hingga pascapanen tembakau guna meningkatkan efisiensi produksi, kualitas hasil panen, serta daya saing produk. Selain itu, pendekatan kolaboratif antara perguruan tinggi vokasi, pemerintah daerah, pelaku industri, dan kelompok tani dinilai sebagai kunci utama dalam menciptakan ekosistem KEK tembakau yang berkelanjutan dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani.
Sesi FGD menghadirkan sejumlah narasumber kompeten dari berbagai latar belakang, di antaranya:
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Poltera dan KAMURA, serta didukung program Diktisaintek Berdampak, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah daerah, legislatif, akademisi, praktisi, hingga pegiat sektor pertanian tembakau. Forum ini menjadi ruang strategis untuk menyatukan gagasan dan menyusun langkah konkret dalam mendukung percepatan pengembangan KEK tembakau Madura berbasis inovasi dan teknologi tepat guna.
Rangkaian acara dibuka secara resmi oleh Direktur Politeknik Negeri Madura, Laily Ulfyah, M.T., yang menandai dimulainya kegiatan seminar dan diskusi. Seminar ini turut dihadiri Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, S.IP, serta Anggota Komisi XI DPR RI, Eric Hermawan, yang masing-masing menyampaikan sambutan terkait komitmen pemerintah daerah dan legislatif dalam mendorong kemajuan sektor tembakau melalui program KEK serta pemanfaatan teknologi.
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Politani Samarinda) ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini dengan menghadirkan Direktur Politani Samarinda, Hamka, S.TP., M.Sc., M.P., sebagai salah satu pemateri dalam sesi FGD.
Pada kesempatan tersebut, Direktur memaparkan materi mengenai Strategi Diversifikasi Tembakau menuju Kemandirian Petani melalui pengembangan produk turunan non-rokok. Pemaparan ini menyoroti potensi besar komoditas tembakau yang tidak hanya terbatas pada industri rokok, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi produk-produk alternatif seperti bahan farmasi, kesehatan, pestisida nabati, bioenergi, serta produk herbal yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Direktur Hamka juga menguraikan pentingnya penerapan teknologi tepat guna dalam proses budidaya hingga pascapanen tembakau guna meningkatkan efisiensi produksi, kualitas hasil panen, serta daya saing produk. Selain itu, pendekatan kolaboratif antara perguruan tinggi vokasi, pemerintah daerah, pelaku industri, dan kelompok tani dinilai sebagai kunci utama dalam menciptakan ekosistem KEK tembakau yang berkelanjutan dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani.
Sesi FGD menghadirkan sejumlah narasumber kompeten dari berbagai latar belakang, di antaranya:
- Hamka, S.TP., M.Sc., M.P. – Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
- Rudi Kurniawan, A.Md.Gz. – Ketua DPRD Kabupaten Sampang
- Abdul Hamied – Tim Perumus Naskah Akademik KEK Tembakau Madura (KAMURA)
- Suyono – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sampang
- Bayu Prahersa, S.ST., M.T. – Dosen Politeknik Negeri Madura
- Misbakhul Fatah, S.T., M.T. – Dosen Politeknik Negeri Madura
- Dr. Moh Wardi – Akademisi
Diskusi berlangsung interaktif, membahas berbagai isu strategis mulai dari penguatan tata kelola KEK tembakau, inovasi teknologi budidaya, pengolahan pascapanen, pengembangan hilirisasi produk, hingga skema pemberdayaan petani yang berkelanjutan.
Sinergi Vokasi untuk KEK Tembakau
Keikutsertaan Politani Samarinda dalam kegiatan ini menegaskan komitmen institusi vokasi untuk berperan aktif dalam agenda pembangunan sektor pertanian nasional. Pertukaran gagasan dan pengalaman antarperguruan tinggi vokasi dinilai penting guna memperkaya pendekatan inovasi terapan yang dapat direplikasi di berbagai daerah, termasuk Madura.
Melalui pelaksanaan seminar nasional dan FGD ini, diharapkan terumuskan rekomendasi strategis yang mampu mempercepat realisasi KEK Tembakau Madura berbasis teknologi tepat guna, sekaligus mendorong terciptanya sistem pertanian tembakau yang modern, berdaya saing, dan memberikan manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat. (HUMAS)